Rabu, 13 April 2016

Pertemuan 3 Komunikasi Efektif







1.      Pengertian
a. Komunikasi
Komunikasi adalah pengalihan suatu pesan dari satu sumber kepada penerima agar dapat dipahami (Prof. Dr. Alo Liliweri)

b. Efektif
    Efektif merupakan sesuatu yang dilakukan membawa hasil dan mencapai tujuan.
 
Jadi, komunikasi efektif adalah komunikasi yang tepat sasaran, berhasil guna, atau mencapai tujuan

2.      Fungsi Komunikasi
*      Mencapai pengertian satu sama lain
*      Membina kepercayaan
*      Mengkoordinir tindakan
*      Merencanakan strategi
*      Melakukan pembagian pekerjaan
*      Berbagi rasa

3.      Teknik komunikasi Yang efektif
*      Mendengar dengan aktif
*      Trampil dalam berbicara
*      Gaya bicara
*      Penampilan yang menarik; Pakaian, Pandangan Mata, raut muka, sikap badan, suara, tulisan, senyum, jabatan tangan, ingat nama, tulus.

4.      Etika Berkomunikasi
*      Diam dan Menyimak
*      Tidak Memotong Pembicaraan
*      Tidak meninggalkan lawan bicara
*      Tidak menepis pembicaraan lawan
*      Tidak berusaha menunjukkan bahwa kita lebih pandai

5.      Komunikasi efektif terdiri atas
a)      Komunikasi Verbal
Simbol atau pesan verbal adalah semua jenis simbol yang menggunakan satu kata atau lebih. Bahasa dapat juga dianggap sebagai sistem kode verbal (Deddy Mulyana, 2005).
komunikasi verbal mengandung : makna konotatif dan makna denotatif.

Jenis Komunikasi Verbal

1.    Berbicara dan menulis
Berbicara adalah komunikasi verbal-vokal. Sedangkan menulis adalah komunikasi verbal-non vokal. Contoh komunikasi verbal-vokal adalah presentasi dalam rapat dan contoh komunikasi verbal-non vokal adalah surat-menyurat bisnis.

2.    Mendengarkan dan membaca.
Mendengar dan mendengarkan berbeda, mendengar berarti semata-mata memungut getaran bunyi sedangkan mendengarkan adalah mengambil makna dari apa yang di dengar. Mendengarkan melibatkan 4 unsur, yaitu mendengar, memperhatikan, memahami dan mengingat. Membaca adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi dari sesuatu yang ditulis.

Aspek komunikasi verbal
v Vocabulary  ( perbendaharaan kata )
v Racing (kecepatan). 
v Intonasi suara
v Humor
v Singkat dan jelas.
v Timing (waktu yang tepat)
contoh : komunikasi verbal melalui lisan dapat dilakukan dengan menggunakan media, contoh seseorang yang bercakap-cakap melalui telepon. Sedangkan komunikasi verbal melalui tulisan dilakukan dengan secara tidak langsung antara komunikator dengan komunikan. Proses penyampaian informasi dilakukan dengan menggunakan berupa media surat, lukisan, gambar, grafik dan lain-lain.



b)      Komunikasi Non-verbal
menurut Atep Adya Barata mengemukakan bahwa: “Komunikasi non verbal yaitu komunikasi yang diungkapkan melalui pakaian dan setiap kategori benda lainnya (the object language), komunikasi dengan gerak (gesture) sebagai sinyal (sign language), dan komunikasi dengan tindakan atau gerakan tubuh (action language).

Jenis Komunikasi Non Verbal

1.                   Sentuhan sebagai komunikasi non verbal, dimana haptik adalah bidang yang mempelajari sentuhan sebagai komunikasi non verbal. Sentuhan dapat termasuk: bersalaman, menggenggam tangan, berciuman, sentuhan di punggung, mengelus-elus, pukulan, dan lain-lain. Masing-masing bentuk komunikasi ini menyampaikan pesan tentang tujuan atau perasaan dari sang penyentuh. Sentuhan juga dapat menyebabkan suatu perasaan pada sang penerima sentuhan, baik positif ataupun negatif.
2.                   Kronemik adalah bidang yang mempelajari penggunaan waktu dalam komunikasi non verbal. Penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal meliputi durasi yang dianggap cocok bagi suatu aktivitas, banyaknya aktivitas yang dianggap patut dilakukan dalam jangka waktu tertentu, serta ketepatan waktu.
3.                   Gerakan tubuh, meliputi kontak mata, ekspresi wajah, isyarat, dan sikap tubuh. Dalam komunikasi non verbal, kinesik atau gerakan tubuh meliputi kontak mata, ekspresi wajah, isyarat, dan sikap tubuh. Gerakan tubuh biasanya digunakan untuk menggantikan suatu kata atau frasa, misalnya mengangguk untuk mengatakannya; untuk mengilustrasikan atau menjelaskan sesuatu; menunjukkan perasaan, misalnya memukul meja untuk menunjukkan kemarahan; untuk mengatur atau menngendalikan jalannya percakapan; atau untuk melepaskan ketegangan.
4.                   Proxemik atau bahasa ruang, yaitu jarak yang Anda gunakan ketika berkomunikasi dengan orang lain, termasuk juga tempat atau lokasi posisi Anda berada. Pengaturan jarak menentukan seberapa jauh atau seberapa dekat tingkat keakraban Anda dengan orang lain, menunjukkan seberapa besar penghargaan, suka atau tidak suka dan perhatian Anda terhadap orang lain, selain itu juga menunjukkan simbol sosial.
5.                   Vokalik atau paralanguage adalah unsur non verbal dalam suatu ucapan, yaitu cara berbicara. Ilmu yang mempelajari hal ini disebut paralinguistik. Contoh: nada bicara, nada suara, keras atau lemahnya suara, kecepatan berbicara, kualitas suara, intonasi, dan lain-lain. Selain itu, penggunaan suara-suara pengisi seperti “mm”, “e”, “o”, “um”, saat berbicara juga tergolong unsur vokalik, dan dalam komunikasi yang baik hal-hal seperti ini harus dihindari.


6.      Hambatan Komunikasi


Dubrin (2004) dalam bukunya menjelaskan berbagai tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi hambatan dan berkomunikasi: 

1.      Pahamilah lawan bicara anda 
2.      Diskusikan perbedaan paradigma
3.      Kurangi komunikasi yang defensive (sulit dan menimbulkan perlawanan atau pembelaan dari lawan bicara) 
4.      Gunakan lah feedback verbal dan non verbal 
5.      Tunjukkan sikap yang positif
6.      Jadilah pendengar yang baik 
7.      Gunakanlah komunikasi yang persuasive 
8.      Persipkan diri untuk menghadapi komunikasi yang sulit dan membuat stress 
9.      Perhatikanlah berbedaan gender dalam gaya komunikasi 
10.  Pahamilah lawan bicara

Memahami lawan bicara anda adalah hal yang penting untuk tercapainya komunikasi yang efektif. Ada tiga hal penting yang perlu diperhatikan dalam rangka memahami lawan bicara yaitu: 

1.      Ciptakanlah rasa empati terhadap lawan bicara 
2.      Kenali hal hal yang menarik baginya dan yang menjadi motivasi lawan bicara 
3.      Pahamilah cara dia memandang sesuatu masalah 
Ø  Berempati dengan lawan bicara anda, adalah proses dimana anda berusah memahami situasi, keadaan dan emosi lawan bicara anda, seolah olah anda juga berada dalam situasi yang sama. Untuk dapat berempati anda perlu memahami orang lain.

Ø  Dengan mengenali motivasi dan hal yang menarik bagi lawan bicara anda akan dapat menyampaikan pesan dengan lebih efektif. Karena pada dasarnya orang akan mendengar dengan lebih seksama terhadap pesan pesan yang sesui dengan ketertarikannya ataupun motivasinya.

Ø  Terkadang hambata dalam komunikasi terjadi karena sender dan receiver mempunyai pandangan yang berbeda terhadap satu hal atau mereka melihatnya dari sisi yang berbeda. Oleh sebab itu sangat perlu untuk memahami paradigm atau disebut juga dengan frame or ference dalam cara orang lain berpikir.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar