Kurangnya fasilitas pada Terminal bus DAMRI kayuringin kota bekasi
(Studi kasus : terminal bus damri kayuringin Kota
Bekasi)
BAB
I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Seiring
dengan perkembangan teknologi yang semakin berkembang penggunaan sarana
transportasi pun semakin meningkat. Ketika jumlah kendaraan meningkat maka
fasilitas yang disediakan pun harus banyak dan berstandar keselamatan.
Terminal merupakan pangkalan
Kendaraan Bermotor Umum yang digunakan untuk mengatur kedatangan dan
keberangkatan, menaikkan dan menurunkan orang dan/atau barang, serta
perpindahan moda angkutan. Fungsinya Untuk menunjang kelancaran perpindahan
orang dan/atau barang serta keterpaduan intramoda dan antarmoda di tempat
tertentu.
Namun pada kenyataan terminal penumpang kayuringin
kota bekasi belum sesuai standar keselamatan. Masih banyak kekurangan yang
dialami penumpang maupun calon penumpang. Rasa ketidaknyamanan itu selalu ada
ketika hujan maupun panas. Lokasi
terminal terletak di pemukiman warga. Untuk fasilitas umum seperti ini
harus memilih tempat yang agak jauh dari pemukiman warga. Sehingga menghindari
terjadinya kemacetan.
Terminal
yang sesuai standar keselamatan itu harus memiliki beberapa item yang menunjang
penumpang dan calon penumpang seperti fasilitas buat pejalan kaki, fasilitas parkir,
ruang tunggu. Namun berbeda dengan terminal damri kayuringin semua fasilitas
itu tidak ditemukan pada terminal ini. Sangat disayangkan, Padahal untuk
mengajak masyarakat menggunakan transportasi umum kita harus memberikan
fasilitas dan pelayanan yang baik sehingga masyarakat akan terus menggunakan
jasa angkutan umum.
Dengan kekurangan tersebut tentunya harus dilakukan
pembenahan, namun dibalik kekurangan tersebut adanya terminal ini sangat
membantu masyarakat kota bekasi untuk memudahkan perjalanan menuju bandara
Soekarno-Hatta. Karena itu akan dibahas lebih lanjut dampak positif dan negatif
dari terminal Damri ini pada metode pembahasan.
2.
Rumusan Masalah
¡ Apa yang menyebabkan penumpang maupun calon
penumpang tidak nyaman saat berada di lokasi terminal?
¡ Fasilitas apa saja yang harus dimiliki oleh
terminal?
¡ Bagaimana mendesain fasilitas yang dapat memberikan
efisiensi dan efektif bagi penumpang maupun calon penumpang?
3.
Tujuan
¡ Agar pemerintah dapat memberikan pelayanan yang baik
terhadap masyarakat
¡ Memberi kenyamanan kepada penumpang
¡ Sebagai masukan buat pemerintah setempat.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Terminal
Terminal
adalah pangkalan Kendaraan Bermotor Umum yang digunakan untuk mengatur
kedatangan dan keberangkatan, menaikkan dan menurunkan orang dan/atau barang,
serta perpindahan moda angkutan. ( UU No 22 Tahun 2009 LLAJ )
Terminal dapat dianggap sebagai alat pemroses,
dimana suatu urutan kegiatan tertentu harus dilakukan untuk memungkinkan suatu
lalu-lintas ( kendaraan, barang, dan sebagainya ) diproses penuh sehingga dapat
meneruskan perjalanan. Terminal adalah suatu fasilitas yang sangat komplek,
banyak kegiatan tertentu yang dilakukan disana, terkadang secara bersamaan, dan
terkadang secara paralel, dan terkadang sering terjadi kemacetan yang cukup
mengganggu. Terminal adalah titik penumpang dan barang memasuki serta
meninggalkan suatu sistem transportasi. Terminal bukan saja merupakan komponen
fungsional utama dari sistem transportasi tetapi juga merupakan prasarana yang
merupakan biaya yang besar dan titik kemacetan yang terjadi. (Morlok,E.K.,1995).
Keberadaan terminal sangat penting untuk
terlaksananya keterpaduan intra dan antar moda secara lancar dan tertib. Pada
hakikatnya terminal merupakan simpul dalam sistem jaringan perangkutan jalan
yang terdiri dari dua jenis terminal yaitu (1) terminal penumpang dan (2)
terminal barang. Keduanya merupakan sarana transportasi jalan untuk menaikkan
dan menurunkan penumpang/barang, serta pengaturan kedatangan dan keberangkatan
kendaraan umum sehingga terminal harus dikelola dan dipelihara agar dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat dan angkutan jalan raya dengan baik dan termasuk
didalamnya sarana dan fasilitas yang harus ada di dalam terminal. (Warpani, S.,
2002)
Terminal
Menurut Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Direktorat Jenderal Perhubungan
Darat, Direktorat Jenderal Bina Marga tahun 1981, mendefinisikan terminal,
sebagai berikut:
1. Merupakan
prasarana angkutan penumpang, tempat kendaraan untuk mengambil dan menurungkan
penumpang, tempat pertukaran jenis angkutan yang terjadi sebagai akibat
tuntutan efesiensi pengangkutan.
2. Tempat
pengendalian atau pengawasan sistem perizinan arus penumpang dang barang.
3. Merupakan
prasarana angkutan yang merupakan bagian dari sistem jaringan jalan raya untuk
melancarkan arus angkutan penumpang dan barang.
4. Unsur
tata ruang yang mempunyai peran yang penting bagi efesiensi kehidupan wilayah
dan kota.
UU
RI No 14 tahun 1992 pasal 9 dan 10 menjelaskan bahwa terminal merupakan
penunjang untuk kelancaran mobilitas orang maupun arus barang dan untuk
terlaksananya keterpaduan intra dan antar moda secara lancer dan tertib, di
tempat-tempat tertentu dapat di bangun dan di selenggarakan
Terminal,
menurut Setiono E (1995; 95) diartikan sebagai:
1. Titik
simpul dari jaringan transportasi jalan yang berfungsi sebagai pelayanan
umum.
2. Tempat
pengendalian, pengawasan, pengaturan, dan pengoperasian lalu lintas.
3. Prasarana
angkutan yang merupakan bagian dari sistem transportasi untuk melancarkan arus
angkutan dan barang.
BAB III
IDENTIFIKASI KEPUTUSAN
1. Lokasi Permasalahan
2.
Penyebab Permasalahan
·
Terminal yang kurang terawat
dan kurang teratur
·
Ketidakpedulian pemerintah
setempat terhadap kondisi terminal yang demikian
·
kondisi terminal yang tidak
terlalu luas sehingga banyak fasilitas yang tidak ditambahkan, dan lokasi
berada di tengah pemukiman warga
3.
Akibat Permasalahan
Negatif
Ø Penumpang maupun calon penumpang merasa tidak nyaman
ketika berada dilokasi terminal yang tidak memiliki ruang tunggu dan fasilitas
lainnya
Ø Daerah disekitarnya menjadi mudah macet karena tidak
adanya fasilitas parkir buat penjemput ataupun pengantar penumpang tersebut
Ø Tidak adanya fasilitas untuk menurunkan penumpang
sehingga ketika penumpang tersebut diturunkan, disekitarnya banyak bus yang
sedang parkir.
Positif
Ø Meskipun banyak kekurangan dari terminal tersebut
namun masyarakat kota bekasi khususnya sangat merasa terbantu oleh adanya
terminal tersebut. dikarenakan jarak ke bandara sangat jauh sehingga dengan
adanya terminal tersebut dapat membantu masyarakat, dengan harga yang murah,
dan kondisi bus yang nyaman.
BAB IV
PEMBAHASAN MASALAH
1. Proses
Pengambilan Keputusan
Simon (1960)
mengajukan model yang menggambarkan proses pengambilan keputusan. Proses ini
terdiri atas tiga fase, yaitu :
1. Intelligence
Tahap ini merupakan proses penelusuran dan
pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data
masukan diperoleh, diproses, dan diuji dalam rangka mengidentifikasikan
masalah.
2. Design
Tahap ini merupakan proses menemukan, mengembangkan,
dan menganalisis alternatif tindakan yang bisa dilakukan. Tahap ini meliputi
proses untuk mengerti masalah, menurunkan solusi, dan menguji kelayakan solusi.
3. Choice
Pada tahap ini dilakukan proses pemilihan diantara
berbagai alternatif tindakan yang mungkin dijalankan. Hasil pemilihan tersebut
kemudian diimplementasikan dalam proses pengambilan keputusan.
2. Pembahasan
proses pengambilan keputusan
1)
Intelligence
Permasalahan yang terjadi pada terminal
Damri Kota Bekasi adalah tidak adanya fasilitas yang mendukung adanya terminal
ini, seperti fasilitas parkir, fasilitas untuk menurunkan penumpang, fasilitas
ruang tunggu, fasilitas khusus buat pejalan kaki, dll. Lokasi terminal ini
berada dekat perumahan warga, sehingga sering terjadi kemacetan yang
diakibatkan oleh kendaraan dari pengantar atau penjemput penumpang yang parkir
di luar terminal yang menyebabkan penumpukan kendaraan dan kemacetan pun tak
dapat dihindari. Tidak adanya ruang tunggu bagi penumpang membuat penumpang
harus menunggu dalam bus. Di terminal disediakan bangku namun itu buat para
pembeli di warung tersebut.
Berikut gambar kondisi eksisting terminal
tersebut :
Gambar
|
Permasalahannya
|
Perkerasan
jalannya yang sudah mulai rusak dan berlubang.
|
|
Tidak
adanya tempat parkir khusus untuk pengantar/ penjemput membuat mereka harus
parkir ditempat parkir khusus untuk bus DAMRI.
|
|
Tidak
adanya tempat pemberhentian khusus untuk menurunkan penumpang, yang
menyebabkan penumpang harus berjalan diantara bus yang sedag parkir
|
|
Tidak
ada ruang tunggu, sehingga penumpang harus menunggu didalam bus, dan ada juga
yang menunggu diwarung-warung yang berjualan di terminal. Bangku yang
disediakan itu bukan untuk penumpang tetapi untuk pembeli diwarung.
|
2)
Design
Kondisi pada terminal ini
mengapa demikian? Ini dikarenakan tidak adanya perhatian dari pemerintah
setempat untuk memperbaiki kondisi terminal ini. Situasi ini tidak hanya
dialami oleh penumpang, namun dirasakan juga oleh pengantar/penjemput
penumpang. Mereka merasakan ketidaknyamanan ketika ingin memarkirkan kendaraan
mereka, sehingga sering membuat daerah sekitar terminal mengalami macet.
Melihat kondisi terminal dengan banyak kekurangan dari segi fasilitasnya maka
ada beberapa solusi yang dapat dilakukan agar terciptanya kenyamanan yang
dirasakan para penumpang. Solusi tersebut sebagai berikut :
¡ Menambahkan fasilitas yang belum dimiliki Terminal Damri Kayuringin
tersebut
¡ Memindahkan terminal ke daerah yang jauh dari pemukiman warga dan
lebih luas
3)
Choice
Ada 2 solusi yang akan dibuat
dalam mengatasi ketidaknyaman terminal yang dirasakan penumpang maupun lainnya,
yakni :
¡ Menambahkan fasilitas yang belum dimiliki Terminal Damri Kayuringin
tersebut
¡ Memindahkan terminal ke daerah yang jauh dari pemukiman warga dan
lebih luas
Dari 2 solusi tersebut dapat
dipilih satu sebagai solusi terbaik dengan mempertimbangkan hal-hal teknis ,
biaya dsb. Solusi yang akan dipilih adalah memindahkan terminal ke daerah yang
jauh dari pemukiman warga dan memiliki luas lahan yang lebih luas dari
sebelumnya. Untuk menambahkan fasilitas yang ada pada terminal tersebut
sepertinya kurang tepat dengan alasan lahan tersebut sangat kecil. Dan alasan
kedua, pada daerah terminal ini terdapat disekitar pemukiman warga, sehingga
sangat mengganggu kelancaran arus lalu lintas disekitarnya. Maka dari itu,
solusi yang tepat adalah memindahkan terminal ini ke daerah yang tidak ramai
dan memiliki lahan yang lebih luas. Untuk daerah yang akan gunakan untuk
membuka terminal baru ini lebih tepat jikalau di daerah cikarang , karena lebih
strategis dan lebih luas, disekitarnya belum ada kawasan perumahan warga,
samping jalan raya cikarang kota.
Untuk solusi yang baru ini
diharapkan terminal dibuat dengan fasilitas lengkap. Berikut contonya:
Gambar
|
Keterangan
|
Memiliki ruang tunggu yang
berstandar
|
|
Memiliki tempat untuk area
pejalan kaki untuk penumpang
|
|
Tempat untuk menurunkan
maupun menaikan penumpang
|
|
Tempat khusus untuk parkir
bus
|
|
Tempat parkir khusus
pengantar maupun penjemput penumpang
|
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Dari hasil pengamatan saya mengenai terminal bus DAMRI kayuringin
tersebut banyak sekali kekurangan dari fasilias penunjangnya. Seperti ruang
tunggu, area pejalan kaki dll. Ini disebabkan karena sempitnya lahan pada
terminal tersebut, dan disisi lain dengan adanya terminal tersebut membuat
daerah sekitar menjadi macet. Dikarenakan pada derah sekitar terminal merupakan
daerah perumahan warga. Namun dari sekian kekurangan terminal ini, ada akibat
positifnya yakni masyarakat kota bekasi khususnya sangat terbantu dengan adanya
terminal bus DAMRI ini.
B.
Saran
Dari sekian kekurangan dan dampak negatif dari terminal bus DAMRI
ini saran dari saya agar terminal ini sebaiknya dipindahkan .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar